Share, Discussion and Science

Ketika Cinta Memang Harus di Perjuangkan

Salam Inspiration – Bila kita menelaah kembali perjalanan hidup ini yang penuh dengan alur berliku, takkan pernah terbayangkan oleh kita sebelumnya betapa hebat rencana-rencana-Nya untuk kita di masa yang akan datang. Cinta-Nya begitu dahsyat ketika kita mampu mencintai-Nya dengan setulus hati dan penuh keikhlasan. Terkadang yang menjadi problema adalah ketika kita mencintai sesuatu namun mengurangi rasa cinta kepada-Nya, termasuk kepada manusia. Adalah suatu alasan yang salah ketika kita mencintai sesuatu untuk meningkatkan cinta kepadanya. Lantas, apa yang menjadi alasan yang tepat? Mencintainya karna kita mencintai-Nya. Itu mungkin alasan yang tepat.

Sobat sekalian, cinta yang kita memiliki terhadap sesuatu adalah sesuatu yang fitrah bagi manusia. Cinta yang kita memiliki merupakan nurani setiap manusia. Tetapi tidak jarang bahwa terkadang seseorang mencintai  terhadap sesuatu melebihi kadar cintanya kepada Yang Maha Memberi Cinta.

Sebagai bahan motivasi, saya pernah memberikan sebuah kalimat motivasi kepada seorang teman. Isinya begini, “love makes the acceleration, love makes the spirit continues to exist, so, love is not a reason to slow things". Maksud saya begini, ketika kita mampu memaknai apa itu cinta sebenarnya, cinta yang kita miliki mampu memberikan kekuatan yang dahsyat untuk mampu berfikir, bertindak secara cepat dan tepat. Sebab, cinta yang sebenarnya adalah ketika kita merasakan cinta dapat memberikan kebahagiaan dan ketenangan jiwa, apakah cinta terhadap orang tua, terhadap pasangan, terhadap saudara, teman dan khususnya kepada Yang Maha Memberi Cinta.

Cinta memang harus di perjuangkan. Perjuangan cinta tidak hanya rela berkorban atau berani mengambil resiko besar untuk dapat memiliki sesuatu. Dalam hal ini saya lebih cenderung pada mencintai seorang lawan jenis, yaitu wanita (karna saya lelaki). Menurut saya, perjuangan cinta dapat kita lakukan dengan cara belajar untuk memahami apa makna cinta yang kita miliki, memahami apa kata cinta-Nya ketika kita mencintai, memaknai untuk apa kita mencintai dan apakah kita sudah pantas untuk mencintai. Hal itu memang sederhana, tapi hal yang penting dalam upaya mencintai selain-Nya.

Semoga menjadi bahan renungan kita bersama. Agar mampu mencintai dengan hati yang bijak dan penuh dengan ketenangan jiwa. Amin. (Morinspira).

2 komentar:

Anonim mengatakan...

sepakat, kata “love makes the acceleration, love makes the spirit continues to exist, so, love is not a reason to slow things". emang cocok untuk orang2 yang dimabuk cinta dunia, apalagi bagi mereka yang sedang KASMARAN, mungkin ada tips bagaimana caranya agar kita mencantinya karena-Nya??? saya rasa itu bkn hal yang mudah, tp menurut saya yang paling penting adalah selama kita mencintainya, kita bisa menjaga batasan2 yang SAKRAL !!

Galih Putra mengatakan...

Yups..kita memang mesti menjaga batasan-batasan itu. Bagaimana caranya agar kita mencintai karena-Nya?? Menurut saya juga, memang bukan hal yang mudah. Tapi bagi saya, semua itu berawal dari visi dan misi. Mencintai bukan hanya untuk memiliki. Tapi dengan mencintai, kita berusaha untuk membangun sesuatu yang hebat di masa yang akan datang. Allah akan sangat senang ketika kita mampu membangun cinta berdasarkan cita-cita yang mulia. Misalnya keluarga islami, dsb. Intinya adalah cinta kita membuat cinta kepada-Nya semakin kuat. Klu mencintai hanya akan membuat lalai terhadap waktu, ibadah, maka itu hanya berorientasi dunia. Dan itu yang mesti dihindari. Kita mesti mulai berbuat berdasarkan hasil akhir yang ingin kita raih. Liat artikel " To begin with the end in mind" (promo :P ).. Y mudah2an bs menjdi masukan. klu ad pendapat lain..sok atuh.. :)

Posting Komentar

Silahkan Komentar Untuk Artikel ini..Dengan ini, kita bisa sharing dan diskusi..Syukran